Jumat, 06 November 2015

Faktor Risiko Kanker Payudara

20.00


Kanker payudara dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel (jaringan payudara), jenis kanker ini tidak mengenal  jenis kelamin sehingga bisa terjadi pada wanita maupun pria (Utami, 2012 dalam Abidin dkk, 2014).5 Penyakit ini merupakan penyakit kronis dimana masih memiliki banyak kendala dalam penyembuhannya karena peyembuhan totalnya masih sangat diragukan, dan dalam pengobatannya memerlukan jangka waktu yang panjang serta biaya yang tinggi.1 Penyebab adanya kanker payudara ini belum dapat diastikan. Saat ini hanya ada dugaan - dugaan atau sering disebut denga faktor risiko kanker payudara (Boyles,  2008  dalam  Karmila  M, 2013).5
Faktor risiko kanker payudara yang pertama adalah obesitas.Hal ini diakaibatkan karena obesitas berakibat adanya timbunan lemak. Timbunan lemak ini akan meningkatkan sistetis estrogen, yang kemudian bergengaruh terhadap proses proliterasi jaringan payudara.2,4 Proliferasi yang  berlebihan  dan  tidak  adanya  batas kematian  sel  akan  menyebabkan  sel membelah  secara  terus  menerus.5 Sehingga memungkinkan untuk terbentuk kanker payudara.
Faktor risiko kedua adalah kurangnya aktivitas. Olahraga bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah  dan hormon yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker.2 Oleh karena itu, American Cancer Society merekomendasikan agar melakukan olah raga sebanyak 5 kali atau stiap hari dalam satu minggu.2 Dengan melakukan olahraga secara teratur diharapkan dapat menurunkan factor risiko kanker payudara yang diakibatkan oleh kurangnya aktivitas.
Faktor risiko ketiga adalah diet. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan tinggi kolesterol  seperti daging merah, susu, keju, dan  es krim dapat berakibat pada tingginya faktor risiko terjadinya kanker payudara.2 Selain itu, makanan tersebut juga mengandung hormon dan factor pertumbuhan lain yang dapat menjadi factor terbentuknya sel kanker.2
Faktor risiko keempat adalah konsumsi alkohol. Mengonsumsi alkohol mengakibatkan tingkat estrogen meningkat.2 Akibat dari meningkatnya tingkat esterogen ini adalah kemampuan untuk mengotrol kadar darah dan hormon estrogen menurun, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.2,3 Selain itu alkohol juga dapat mengakibatkan kerusakan DNA di sel yang selanjutnya berakibat pula pada terbentuknya sel kanker.2
Faktor risiko kelima adalah terapi pergantian hormon (Hormone Replace Therapy). Salah satu tipe HRT adalah menggunakan hormon estrogen dan progesterone.2 Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tingginya estrogen dapat berakibat pada pertumbuhan sel kanker karena merusak kemampuan tubuh untuk mengontrol pertumbuhan.
Faktor risiko keenam adalah kontrasepsi. Ada dua jenis kontrasepsi yang dapat menjadi factor risiko terjadinya kanker payudara. Pertama, kontrasepsi oral mengandung zat yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sel kanker.2 Pengguna kontrasepsi oral yang berisiko tinggi terkena kanker payudara adalah wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi ini berusia dibawah 20 tahun serta wanita yang mengkonsumsi dan sebelumnya belum pernah mengalami kehamilan.2 Selain kontrasepsi oral, kontrasepsi hormonal juga menjadi factor risiko terjadinya kanker payudara. Hal ini dikarenakan kandunga estrogen dan progesterone pada kontrasepsi hormonal akan memberi efek proliferasi berlebih pada duktus  ephitelium  payudara,  berlebihnya proses  proliferasi  bila  di  ikuti  dengan hilangnya  kontrol  atas  proliferasi  sel  dan pengaturan  kematian  sel  yang  sudah terpogram  akan  mengakibatkan  sel payudara  berproliferasi  secara  terus menerus  tanpa  adanya  batas  kematian.5
Faktor risiko ketujuh adalah umur. Semakin tua umur seseorang maka kemungkinan mengalami kanker semakin tinggi.1,2 Penelitian  menunjukkan  bahwa ibu yang berumur  < 50 tahun berisiko 3,52 kali  lebih  tinggi  untuk  tidak  menderita kanker payudara dibandingkan dengan ibu yang berumur > 50 tahun.1 Selain itu alas lain mengapa umur menjadi factor risiko adalah karena semakin tua umur maka kemungkinan adanya mutasi gen semakin tinggi.1
Faktor risiko kedelapan adalah tinggi badan. Tinggi badan dapat  mempengaruhi terjadinya kanker payudara karena wanita yg memiliki tubuh yang tinggi, misal 170 cm atau lebih memiliki pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetic (DNA)  pada sel tubuh yang diantaranya berubah kea rah sel ganas. (Lanfranchi, 2005).1
Faktor risiko kesembilan adalah riwayat menyusui. Wanita yang memiliki anak disarankan untuk menyusui anaknya selama  satu setengah tahun atau dua tahun.2 Wanita yang menyusui anaknya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak menyusui anaknya.1,2Hal ini dikarenakan manfaat menyusui itu sendiri. Ibu yang menyusui/ menghasilkan susu  dapat menurunkan kemampuan sel untuk mengalami pertumbuhan yang tidak normal serta menurunkan produksi hormon estrogen.2 
Faktor risiko kesepuluh adalah riwayat keluarga atau disebut dengan faktor genetik. Genetik  disini  ini  adalah suatu  sifat penyakit yang diturunkan dalam keluarga yang membawa gen BRCA mutan dan mempunyai  resiko  tinggi  untuk  menderita kanker payudara dan ovarium, bergantung pada  jumlah  protein  yang  bermutasi tersebut  terjadi.  Kanker  payudara merupakan  penyakit  familial  (Sindroma  Li Fraumeni  /  LFS).  75%  dari  sindroma tersebut  disebabkan  adanya  mutasi  pada gen p53. Gen p53 merupakan gen penekan tumor (suppressor gene) (Indrati R, 2005).1,2
Selain faktor risiko diatas ada beberapa faktor yang dimungkinkan menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara  yaitu riwayat kesehatan, jenis kelamin, radiasi pada dada dan wajah, riwayat menstruasi, riwayat hamil pertama, faktor lingkungan, ras/ etnik, luka pada payudara, oophorectomy dan mastectomy, paparan DES (diethylstilbestrol), dan paparan estrogen.
Berdasarkan  keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor risiko terjadinya kanker payudara. Beberapa dari faktor risiko tersebut ada yang berhubungan dengan gaya hidup kita, yaitu kurangnya aktivitas, diet (makan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol), konsumsi alkohol,serta riwayat menyusui . Faktor risiko terjadinya kanker payudara dapat diminimalisir dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan diatas.

Daftar Pustaka
1.     Rianti Emy, Tirtawati G. A, Novita Henny. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal Health Quality. Vol. 3 No. 1 halaman 10-23
2.     Lakshmi, R. Breast Cancer Risk Factor : Preventable and Non Preventable. IRJP 2012, 3 (10) halaman 48-52
3.     Martin A.M dan Weber B.L. Genetic and Hormonal Risk Factor in Breast Cancer. Journal of the National Cancer Institute, Vol. 92, No. 14, July 19, 2000 halaman 1126-1135
4.     Anggorowati, Lindra. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. KEMAS 8 (2) (2013) 121-126
Abidin dkk. Faktor Resiko Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 halaman 236-242

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 komentar:

  1. Casino Del Sol | DrmCD
    The El 세종특별자치 출장샵 Cortez Resort & 군포 출장샵 Casino has long been a part of El Cortez Resort and 여주 출장샵 Casino in Los 광양 출장안마 Angeles, California, and they provide 양주 출장안마 a unique gaming atmosphere

    BalasHapus

 

© 2013 yunichi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top