Kanker payudara dapat didefinisikan sebagai
suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
(jaringan payudara), jenis kanker ini tidak mengenal jenis kelamin sehingga bisa terjadi pada
wanita maupun pria (Utami,
2012 dalam Abidin dkk, 2014).5 Penyakit ini merupakan penyakit
kronis dimana masih memiliki banyak kendala dalam penyembuhannya karena
peyembuhan totalnya masih sangat diragukan, dan dalam pengobatannya memerlukan
jangka waktu yang panjang serta biaya yang tinggi.1 Penyebab
adanya kanker payudara ini belum dapat diastikan. Saat ini hanya ada dugaan -
dugaan atau sering disebut denga faktor risiko kanker payudara (Boyles, 2008
dalam Karmila M, 2013).5
Faktor
risiko kanker payudara yang pertama adalah obesitas.Hal ini diakaibatkan karena
obesitas berakibat adanya timbunan lemak. Timbunan lemak ini akan meningkatkan
sistetis estrogen, yang kemudian bergengaruh terhadap proses proliterasi jaringan
payudara.2,4 Proliferasi yang
berlebihan dan tidak
adanya batas kematian sel
akan menyebabkan sel membelah
secara terus menerus.5 Sehingga memungkinkan
untuk terbentuk kanker payudara.
Faktor risiko kedua adalah kurangnya
aktivitas. Olahraga bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah dan hormon yang dapat memicu tumbuhnya sel
kanker.2 Oleh karena itu, American
Cancer Society merekomendasikan agar melakukan olah raga sebanyak 5 kali
atau stiap hari dalam satu minggu.2 Dengan melakukan olahraga secara
teratur diharapkan dapat menurunkan factor risiko kanker payudara yang
diakibatkan oleh kurangnya aktivitas.
Faktor risiko ketiga adalah diet. Terlalu
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan tinggi kolesterol seperti daging merah, susu, keju, dan es krim dapat berakibat pada tingginya faktor
risiko terjadinya kanker payudara.2 Selain itu, makanan tersebut
juga mengandung hormon dan factor pertumbuhan lain yang dapat menjadi factor
terbentuknya sel kanker.2
Faktor risiko keempat adalah konsumsi
alkohol. Mengonsumsi alkohol mengakibatkan tingkat estrogen meningkat.2
Akibat dari meningkatnya tingkat esterogen ini adalah kemampuan untuk mengotrol
kadar darah dan hormon estrogen menurun, sehingga meningkatkan risiko
terjadinya kanker.2,3 Selain itu alkohol juga dapat mengakibatkan
kerusakan DNA di sel yang selanjutnya berakibat pula pada terbentuknya sel
kanker.2
Faktor risiko kelima adalah terapi pergantian
hormon (Hormone Replace Therapy).
Salah satu tipe HRT adalah menggunakan hormon estrogen dan progesterone.2
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tingginya estrogen dapat berakibat pada
pertumbuhan sel kanker karena merusak kemampuan tubuh untuk mengontrol
pertumbuhan.
Faktor risiko keenam adalah kontrasepsi. Ada
dua jenis kontrasepsi yang dapat menjadi factor risiko terjadinya kanker
payudara. Pertama, kontrasepsi oral mengandung zat yang dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya sel kanker.2 Pengguna kontrasepsi oral yang
berisiko tinggi terkena kanker payudara adalah wanita yang mengkonsumsi
kontrasepsi ini berusia dibawah 20 tahun serta wanita yang mengkonsumsi dan
sebelumnya belum pernah mengalami kehamilan.2 Selain kontrasepsi
oral, kontrasepsi hormonal juga menjadi factor risiko terjadinya kanker
payudara. Hal ini dikarenakan kandunga estrogen dan progesterone pada
kontrasepsi hormonal akan memberi efek proliferasi berlebih pada duktus ephitelium
payudara, berlebihnya proses proliferasi
bila di ikuti
dengan hilangnya kontrol atas
proliferasi sel dan pengaturan kematian
sel yang sudah terpogram akan
mengakibatkan sel payudara berproliferasi secara
terus menerus tanpa adanya
batas kematian.5
Faktor risiko ketujuh adalah umur. Semakin
tua umur seseorang maka kemungkinan mengalami kanker semakin tinggi.1,2
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berumur < 50 tahun berisiko 3,52 kali lebih
tinggi untuk tidak
menderita kanker payudara dibandingkan dengan ibu yang berumur > 50
tahun.1 Selain itu alas lain mengapa umur menjadi factor risiko
adalah karena semakin tua umur maka kemungkinan adanya mutasi gen semakin
tinggi.1
Faktor risiko kedelapan
adalah tinggi badan. Tinggi badan dapat mempengaruhi terjadinya kanker payudara karena
wanita yg memiliki tubuh yang tinggi, misal 170 cm atau lebih memiliki pertumbuhan
lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetic
(DNA) pada sel tubuh yang diantaranya
berubah kea rah sel ganas. (Lanfranchi, 2005).1
Faktor risiko kesembilan
adalah riwayat menyusui. Wanita yang memiliki anak disarankan untuk menyusui
anaknya selama satu setengah tahun atau
dua tahun.2 Wanita yang menyusui anaknya memiliki risiko lebih
rendah terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak menyusui anaknya.1,2Hal
ini dikarenakan manfaat menyusui itu sendiri. Ibu yang menyusui/ menghasilkan
susu dapat menurunkan kemampuan sel
untuk mengalami pertumbuhan yang tidak normal serta menurunkan produksi hormon
estrogen.2
Faktor risiko kesepuluh
adalah riwayat keluarga atau disebut dengan faktor genetik. Genetik disini
ini adalah suatu sifat penyakit yang diturunkan dalam keluarga
yang membawa gen BRCA mutan dan mempunyai
resiko tinggi untuk
menderita kanker payudara dan ovarium, bergantung pada jumlah
protein yang bermutasi tersebut terjadi.
Kanker payudara merupakan penyakit
familial (Sindroma Li Fraumeni
/ LFS). 75%
dari sindroma tersebut disebabkan
adanya mutasi pada gen p53. Gen p53 merupakan gen penekan
tumor (suppressor gene) (Indrati R, 2005).1,2
Selain faktor risiko
diatas ada beberapa faktor yang dimungkinkan menjadi faktor risiko terjadinya
kanker payudara yaitu riwayat kesehatan,
jenis kelamin, radiasi pada dada dan wajah, riwayat menstruasi, riwayat hamil
pertama, faktor lingkungan, ras/ etnik, luka pada payudara, oophorectomy dan mastectomy, paparan DES (diethylstilbestrol), dan paparan estrogen.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa ada
banyak faktor risiko terjadinya kanker payudara. Beberapa dari faktor risiko
tersebut ada yang berhubungan dengan gaya hidup kita, yaitu kurangnya
aktivitas, diet (makan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol), konsumsi
alkohol,serta riwayat menyusui . Faktor risiko terjadinya kanker payudara dapat
diminimalisir dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan diatas.
Daftar Pustaka
1.
Rianti Emy, Tirtawati G. A, Novita Henny. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal
Health Quality. Vol. 3 No. 1 halaman 10-23
2. Lakshmi, R. Breast
Cancer Risk Factor : Preventable and Non Preventable. IRJP 2012, 3 (10)
halaman 48-52
3. Martin A.M dan Weber B.L. Genetic and Hormonal Risk Factor in Breast Cancer. Journal of the
National Cancer Institute, Vol. 92, No. 14, July 19, 2000 halaman 1126-1135
4. Anggorowati, Lindra. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. KEMAS 8 (2) (2013) 121-126
Abidin dkk. Faktor
Resiko Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 halaman 236-242
Casino Del Sol | DrmCD
BalasHapusThe El 세종특별자치 출장샵 Cortez Resort & 군포 출장샵 Casino has long been a part of El Cortez Resort and 여주 출장샵 Casino in Los 광양 출장안마 Angeles, California, and they provide 양주 출장안마 a unique gaming atmosphere